Ada hal-hal yang pantas dijadikan refleksi dari semangat berkurban ini. Jika semangat ini terus terpupuk di sanubari, maka sikap dan semangat untuk berbagai kepada kalangan yang tidak beruntung ini akan menjadi kekuatan untuk membangun negeri ini. Dengan semangat berbagi ini maka banyak persoalan bangsa dan kemasyarakatan bisa terpecahkan.
Masalah ketimpangan sosial, bisa diselesaikan, karena tidak akan ada lagi orang yang hanya menumpuk materi (kapital) tanpa mau berbagi dengan sesamanya. Kue kemakmuran pun akan bisa dinikmati tidak hanya oleh segelintir orang mampu, tapi semuanya pun akan merasakannya meski dengan kadar yang tidak bisa disamaratakan.
Jika ditarik yang lebih luas, sikap untuk berbagi pun bisa bermakna positif bagi upaya untuk membangun solidaritas sosial. Retakan-retakan sosial akibat gesekan antara si kaya dan si miskin bisa diminimalisir. Jika solidaritas sosial ini kuat, yang tercermin dari semangat gotong royong, maka menjadi keuntungan buat negeri ini untuk bersama-sama menuju kemajuan dan kesejahteraan tapi harus saling gontok-gontokan.
Masih ada lagi hal yang bisa diambil dari refleksi Idul Adha ini. Penyembelihan hewan kurban bisa saja kita maknai untuk menyembelih atau memotong perilaku-perilaku buruk kita. Perilaku yang penuh keserakahan, perilaku yang penuh dengan keangkaramurkaan, perilaku yang koruptif, perilaku manipulatif, dan perilaku buruk lainnya, bisa kita potong.
Sekadar itu saja? Tidak. Tentunya masih banyak hal lain yang bisa kita ambil manfaatnya dari semangat untuk berkurban bagi sesama ini. Dan tentunya, tidak salah jika pasca-perayaan Idul Adha ini, akan tercipta manusia-manusia baru yang lebih "bercahaya" dan lebih humanis.
Sumber : http://suar.okezone.com/read/2011/11/07/59/525785/semangat-untuk-berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar