Sebuah penelitian yang dipresentasikan oleh seorang mahasiswa doktoral di Temple University menemukan siswa yang kelebihan berat badan (obesitas) memiliki minat yang besar untuk menurunkan berat badan.
Tetapi niat untuk menurunkan berat badan tersebut diwujudkan dengan meningkatkan konsumsi rokok dan minuman bersoda. Clare Lenhart, seorang calon doktor public health dari Temple University telah mempresentasikan data dari survei pada tahun 2010 yang melibatkan 44.000 siswa pada pertemuan tahunan American Public Health Association.
Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang. Pada kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti kelebihan berat badan jauh melebihi berat yang diinginkan.
Tapi terkadang orang sering dibuat bingung oleh pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah keadaan dimana berat badan seseorang melebihi berat badan normal.
Definisi obesitas menurut para dokter adalah sebagai berikut:
1. Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan
2. Suatu penyakit kronik yang dapat diobati
3. Suatu penyakit epidemik
4. Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat menurunkan kualitas hidup
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) telah diakui sebagai metode yang paling praktis dalam menentukan tingkat overweight dan obesitas pada orang dewasa di bawah umur 70 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sekitar 75,7 persen dari siswa obesitas yang terdaftar di sekolah menengah umum Philadelphia, Pennsylvania berusaha untuk menurunkan berat badan.
"Kesadaran para siswa untuk menurunkan berat badan memang baik, asalkan dengan cara yang benar. Usaha untuk menurunkan berat badan tersebut baik jika dilakukan dengan meningkatkan asupan salad atau makanan sehat lainnya. Namun, ternyata para remaja melakukan usaha untuk menurunkan berat badan dengan perilaku yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi minuman bersoda," kata Lenhart seperti dilansir dari CNNHealth, Senin (7/11/2011).
Para remaja yang mencoba untuk menurunkan berat badan mengalami peningkatan konsumsi rokok dan minuman bersoda. Menurut data yang tercatat, alasan para siswa mengonsumsi minuman bersoda untuk menurunkan berat badan tidak jelas. Mungkin pertimbangan untuk menurunkan berat badan dengan mengonsumsi minuman bersoda hanya karena kebiasaan saja.
Menurut analisis data, remaja perempuan yang obesitas lebih mungkin untuk melakukan setidaknya 60 menit aktivitas fisik sehari-hari dibandingkan dengan remaja laki-laki yang obesitas rata-rata hanya melewatkan waktu 3 jam sehari untuk video game. "Para siswa tidak mungkin memiliki alasan yang jelas mengenai cara yang tepat untuk menurunkan berat badan," kata Lenhart.
Lenhart pernah terlibat pada studi sebelumnya yang menemukan bahwa para siswa yang obesitas mengalami peningkatan risiko perilaku penurunan berat badan berbahaya seperti pesta minuman keras, menggunakan pil tertentu yang berbahaya dan menggunakan obat pencuci perut.
"Daripada memiliki konsultan kesehatan, perawat, dan dokter hanya untuk menentukan BMI, akan lebih bermanfaat bagi para remaja untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tentang kebiasaan dan perilaku yang sehat untuk menurunkan berat badan," ujar Lenhart.
Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2011/11/07/150227/1762068/764/remaja-tak-tahu-cara-turunkan-berat-badan-dengan-benar?l991101755
Tidak ada komentar:
Posting Komentar