Jumat, 07 Oktober 2011

Pesantren India Fatwa Anti-Teror & Body Wax

Okezone.com/ NEW DELHI - Sebuah pesantren di India mengeluarkan fatwa yang menyebutkan terorisme sebagai bentuk perlawanan atas Islam. Tidak hanya itu, pesantren tersebut juga mengeluarkan fatwa tentang body wax.


Pesantren Darululoom Deoband merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam ternama yang berada di utara India. Darululoon Deoband merupakan pesantren yang dikenal dengan alirannya yang konservatif. Mereka kerap mengeluarkan fatwa yang bagi Negara Barat dianggap tidak masuk akal.

"Fatwa yang kami keluarkan dinilai sesuai dengan putusan hukum yang ada di tiap pengadilan di dunia," ungkap pencatat fatwa Habibur Rahman seperti dikutip AFP, Jumat (7/10/2011).

Didirikan 150 tahun lalu, Deoban telah menghasilkan ratusan imam yang terus menyebarkan pemikiran konservatif mereka. Fatwa yang mereka keluarkan kerapkali disesuaikan dengan kondisi dunia saat ini.

Salah satu fatwa yang mereka keluarkan adalah fatwa yang mengatakan bahwa aksi terorisem adalah bentuk perlawanan terhadap Islam. Hal ini dianggap sebagai dosa besar.

Fatwa lain terkenal dari dikeluarkan oleh pesantren ini yang menarik perhatian banyak pihak adalah, hal-hal kecil yang menyangkut etika bisnis dan perdebatan lahan. Pesantren Deoband mengklaim bahwa fatwa yang mereka keluarkan tidak bersifat dipaksakan dan dikeluarkan berdasarkan ajaran agama.

"Kami tidak berniat untuk mendikte. Kami hanya menyarankan dan memberikan solusi serta meminta warga untuk mengikuti panduan kami," jelas juru bicara pihak pesantren Adeel Sidiqqui.

Namun kritik menjelaskan, penjelasan tersebut tidak dapat mereka percaya. Bagi banyak pihak, pihak pesantren akan tetap bertindak ambigu saat mengeluarkan fatwa yang berkaitan dengan perempuan.

Pada fatwa sebelumnya yang dikeluarkan untuk perempuan, pesantren tersebut melarang penggunaan celana jins. Mereka juga mengeluarkan fatwa bahwa perempuan tidak boleh berbicara dengan pria.

Di bawah pimpinan Maulana Gulam Mohammed Vastanvi, sekolah ini memulai perubahan. Khususnya dalam perilisan fatwa yang berkaitan dengan perempuan.

Saat dipilih Vastanvi menjanjikan akan merubah citra Deoband sebagai pabrik fatwa.
Tetapi upaya Vastanfi menemukan jalan buntu saat dirinya dipaksa turun oleh Dewan Deoband dan mundur dari jabatannya setelah hanya berkuasa selama enam bulan.

Kini, kepemimpinan di Deoband oleh pencatat fatwa Habibur Rahman. Dirinya juga hendak melakukan perubahan di sekolah itu dan bersumpah untuk membela perempuan.

Untuk awal, Rahman pun mengeluarkan fatwa bahwa perempuan boleh untuk body waxing dan mendapatkan bantuan dari perempuan lain. Tetapi fatwa tersebut menyebutkan, perempuan lain tidak boleh menyentuh perempuan yang hendak di-wax dari bawah pusar hingga ke lutut.

- Okezone.com -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar