Kamis, 29 Desember 2011

2012 Diprediksi Ada 9 Juta Motor Terjual di Indonesia

Tahun 2012 bagi kalender China dilambangkan sebagai tahun naga. Di dunia otomotif Indonesia, roda dua diprediksi tetap akan mengalami pertumbuhan penjualan. Diperkirakan akan ada 9 juta motor yang terjual di Indonesia tahun depan.

Menurut data secara total, sudah ada 643.271 motor yang terdistribusi selama periode bulan November lalu. Angka itu turun 10,35 persen dari distribusi bulan Oktober yang tercatat berada di angka 717.514 motor.


Ada pun bila dilihat secara total dari Januari sampai November maka ditemukan ada 7.580.104 motor yang terjual di Indonesia, naik 10,1 persen dari periode yang sama di tahun 2010 yang berada di angka 6.881.893 unit.

Dari perolehan hingga bulan November tadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata memperkirakan kalau hingga tutup tahun 2011 ini akan ada 8,2 juta motor yang terjual di Indonesia.

"Tahun ini diperkirakan akan ada 8,2 unit yang terjual. Sesuai dengan prediksi kita, 8,2-8,4 juta," ujar Gunadi, Kamis (29/12/2011).

"Tahun depan kita prediksi penjualan naik 10 persen," tambahnya lagi.

Pertumbuhan penjualan ini pun menurut Gunadi tidak akan terpengaruh oleh masalah-masalah eksternal seperti isu kenaikan pajak dan lain sebagainya. Sebab ditengah kondisi angkutan umum yang masih belum layak dan memadai, kendaraan roda dua masih dianggap sebagai solusi praktis dalam beraktifitas.

Apalagi pembenahan infrastruktur jalan yang masih belum bervisi jangka panjang membuat kemacetan jadi bumbu sehari-hari. Hal itu karena lemahnya keinginan pemerintah membenahi infrastruktur pendukung transportasi masyarakat.

"Jangan salahkah produsen kendaraan. Kondisi ini terjadi karena infrastruktur yang masih belum beres. Angkutan umum juga belum mencerminkan angkutan umum yang layak dan nyaman sehingga masyarakat mencari alternatif kendaraan," jelasnya.

Saat ini menurut Gunadi, sumbangan produsen motor bersama industri manufaktur lain ke kas negara mencapai angka 29 persen. Karena itu, dia meminta pemerintah mempergunakannya dengan bijak dan tidak mengkambing-hitamkan industri.

"Sumbangan industri bermotor dan manufaktur mencapai 29 persen. Kalau ini dihambat, maka target pertumbuhan nasional 6,7 persen juga akan terkena dampak," tandasnya.


Sumber : detikOTO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar