Riset yang dilakukan Microsoft Research di Amerika Serikat terkait penggunaan Facebook mengungkap hasil yang cukup mengejutkan. Ternyata banyak anak-anak di bawah umur sudah memiliki akun Facebook dan parahnya, dalam pembuatan akun itu, mereka dibantu orang tuanya.
Laporan tersebut mengartikan bahwa banyak orang tua yang membantu buah hatinya 'berbohong' agar bisa masuk menjadi Facebooker.
Survei ini keluar setelah terjadi perdebatan mengenai penting tidaknya perubahan hukum perlindungan privasi online anak-anak (Coppa). Untuk memenuhi Coppa, Facebook harus memastikan anggotanya sudah berusia 13 tahun ke atas.
Meski Facebook akhirnya mengeluarkan persyaratan tersebut untuk anggota barunya, namun ternyata hal ini tidak cukup sukses di lapangan. Dari 1.007 orang tua yang disurvei, 36% dari mereka mengetahui bahwa anak-anaknya bergabung dengan Facebook sebelum berusia 13 tahun.
Tak hanya itu, survei tersebut juga menguak fakta bahwa lebih dari separuh orang tua, yakni 76%-nya memiliki andil dalam hal tersebut alias membantu mereka dalam menciptakan akun Facebook, demikian seperti dikutip detikINET dari WashingtonPost, Rabu (2/10/2011).
Di lain sisi, pihak Facebook terus berupaya untuk menumpas keberadaan akun yang dimiliki oleh anak-anak di bawah umur. "Facebook menghapus sebanyak 20.000 anggota di bawah umur per harinya," ujar Mozelle Thompson dari pihak Facebook.
Bahaya internet yang mengintai serta banyaknya anak-anak yang menjadi korban kejahatan cyber membuat Facebook melakukan langkah penghapusan dan mengharapkan para orang tua bekerja sama menerapkan hal ini.
- DetikINET -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar