Detiknews/ Jakarta - Sejak bulan Januari tahun 2011 hingga saat ini, kebakaran di Jakarta telah terjadi 736 kasus. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding kebakaran yang terjadi tahun lalu.
Dari data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, sampai 2 Oktober 2011 sudah terjadi 736 kasus kebakaran.
"Sampai 2 Oktober 2011 ini sudah terjadi 736 kasus kebakaran di seluruh wilayah Jakarta," terang Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Paimin Napitupulu, dalam jumpa pers di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (3/10/2011).
Angka kebakaran ini tergolong besar jika dibandingkan sebelumnya. Pada tahun 2010 lalu, terjadi 684 kasus kebakaran sampai akhir tahun.
"Dengan rincian kasus kebakaran sampai 2 Oktober 2011, 81 kasus kebakaran di Jakarta Pusat, 140 kasus kebakaran 140 di Jakarta Utara, 183 kasus kebakaran di Jakarta Barat, 169 kasus kebakaran di Jakarta Selatan, 162 kasus kebakakaran di Jakarta Timur dan 1 kasus kebakaran di Kepulauan Seribu," paparnya.
Paimin menjelaskan, kebakaran yang terjadi tahun ini menyebabkan kerugian materi yang diderita warga mencapai Rp 147 milliar. Penyebab utama kebakaran adalah karena korsleting listrik sebesar 457 kasus atau sebesar 58 persen.
"Sedangkan untuk korban di tingkat warga, meninggal 12 orang, luka-luka 61 orang. Sedangkan korban dari petugas kita meninggal tidak ada, luka-luka 11 orang," sebut Paimin.
Namun Paimin mengatakan tingginya angka kebakaran bukan karena kelalaian petugas semata. Cuaca yang melanda Jakarta saat ini juga menjadi pemicu kebakaran menjadi besar.
"Oleh karena itu kita imbau juga agar warga tidak panik, ketika terjadi kebakaran. Kita minta warga tetap waspada dan tidak lengah. Dan untuk warga yang tinggal di tempat kumuh agar selalu standby menyediakan air, jangan begitu ada kebakaran cuma bisa teriak," jelasnya.
Sumber : Detiknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar