"Tidak ada lagi premium disubsidi, premium disubsidi hanya untuk transportasi dan untuk sepeda motor, yang tidak subsidi, mobil pribadi, awalnya di Jakarta dulu," ujar Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (21/12/2011).
Widjajono menyatakan peraturan ini akan dimulai untuk kendaraan pribadi di Jakarta, kemudian dilakukan secara bertahap hingga tahun 2015 di seluruh Indonesia.
"Akan mulai April, tapi Jakarta dulu, awalnya, lalu Jabodetabek, Jawa Barat, baru Jawa Bali dalam waktu yang dekat, sampai 2012 itu bertahap, 2015 seluruh Indonesia," ujarnya.
Dengan peraturan tersebut, lanjut Widjajono, Indonesia secara perlahan akan menuju negara bebas subsidi. "Kita akan menuju menjadi negara bebas subsidi yang tidak perlu, kalau kendaraan umum dan motor ya disubsidi, kalau tidak ya tidak," tegasnya.
Widjajono yakin kebijakan tersebut akan menekan kebutuhan kuota BBM bersubsidi yang secara langsung akan menekan anggaran untuk subsidi. Keefektivan kebijakan tersebut akan melebihi penggunaan alat Radio Frequency Identification (RFID).
Untuk infrastruktur perpindahan dari BBM bersubisi ke nonsubsidi akan tersedia jika pemerintah memberikan kepastian terhadap kebijakan tersebut.
"Infrastruktur kalau ada jaminan pakai pertamax, infrastruktur akan masuk, pengusaha nggak usah diatur soal itu, begitu ada keuntungan pasti masuk. Premium ganti Pertamax gampang, tidak perlu susah-susah kan itu bahannya sama, tapi ada apa tidak, tidak susah mengubahnya," tandasnya.
Sumber : Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar