Keluarga dan rekan korban datang sekitar pukul 08.00 WIB. Berdasarkan informasi pelaku bernama Atang Lenon yang merupakan residivis. Pelaku diringkus sekitar pukul 04.00 WIB di Cimareme, Kabupaten Bandung Barat.
Angkot Abdul Muis (Kebon Kalapa) - Elang (04) Ilustrasi |
Aning Karmila (35), kakak korban, mengatakan maksud kedatangan keluarga dan rekan seprofesi almarhum untuk melihat pelaku. Keluarga mengaku senang aparat kepolisian menangkap pembunuh Ahmad.
"Alhamdulillah polisi sudah menangkap pelakunya. Kami gembira," ucap Aning di Mapolsek Astanaanyar.
Sedangkan salah satu sopir angkot Abdul Muis-Elang, Yudi (29), mengatakan hadirnya rekan-rekan korban ke Polsek Astananyar sebagai wujud rasa solidaritas. Keluarga dan rekan korban meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Kami minta pelaku harus dihukum dihukum mati," ucap Yudi.
Istri korban, Neni Sumiati (20), hanya diperbolehkan melihat pelaku yang berada di ruang tahanan melalui layar CCTV. Neni menjerit histeris hingga jatuh pingsan.
Menghindari terjadi hal tak diinginkan karena massa berdatangan, polisi memboyong pelaku ke Mapolrestabes Bandung. Pelaku dibawa keluar dengan penjagaan ketat puluhan anggota Dalmas Polrestabes Bandung sekitar pukul 10.00 WIB. Masa pun bubar setelah melihat kondisi tersebut.
Ahmad Diningrat (35) sopir angkot Abdul Muis (Kebon Kalapa) - Elang tewas ditusuk setelah mencoba menyelamatkan ponsel milik penumpangnya Vaneza Dwi Amalia (21) yang dirampas oleh pelaku yang juga naik angkutan umum yang dikemudikannya. Ahmad tewas setelah dada kirinya ditusuk oleh pelaku di Jalan Pagarsih, Bandung, Minggu.
Sumber : Detikcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar