Selasa, 27 Desember 2011

Akses Blackberry Pekerja VW Dibatasi

Sumber : Detikfoto
Tidak bisa dipungkiri terkadang ponsel pintar seperti Blackberry meminta terlalu banyak perhatian hingga pemegangnya tidak bisa bekerja dengan tenang. Hal itu juga disadari oleh Volkswagen yang akhirnya mengambil keputusan untuk membatasi interaksi pekerjanya dengan Blackberry mereka.

Hal itu dilakukan karena biasanya ada banyak e-mail yang setiap hari masuk dan itu tentu akan menarik perhatian pemegangnya untuk memeriksa. Karena itu, Volkswagen pun membatasinya. Volkswagen meminta para pekerjanya yang memiliki Blackberry untuk menonaktifkan fungsi e-mail sampai jam kerjanya selesai.


Pekerja hanya boleh mengecek e-mail mereka setengah jam sebelum kerja dan setengah jam setelah kerja, tapi masih diperbolehkan menerima dan membuat panggilan telepon.

Harian Wolfsburger Allgemeine Zeitung akhir pekan lalu mengutip anggota dewan Volkswagen Heinz-Joachim Thust melaporkan bahwa ada banyak pekerja di 6 pabrik Volkswagen di Jerman yang memiliki smartphone.

Karena itu, para petinggi Volkswagen berusaha untuk mengurangi interaksi para pekerjanya dengan e-mail-e-mail mereka karena dianggap dapat meningkatkan risiko kelelahan hingga sindrom psikologis yang di beberapa studi di Jerman dapat menyebabkan kelelahan dan sakit.

"Sejauh ini, respon terhadap keputusan untuk menonaktifkan e-mail hingga malam hari telah sangat positif," kata Thust kepada Wolfsburger Allgemeine Zeitung yang dikutip Reuters.

Langkah ini sendiri muncul dua bulan setelah jutaan pelanggan Blackberry merasa frustrasi oleh gangguan layanan global yang pada akhirnya membuat frustasi para pemiliknya.

Hal itu tentu tidak diinginkan oleh Volkswagen. Apalagi produsen Jerman yang memiliki sekitar 400.000 karyawan di seluruh dunia ini ingin menjadi produsen mobil terbesar di dunia pada tahun 2018 dengan menjual 10 juta kendaraan per tahun. Tahun ini, dalam 11 bulan pertama Volkswagen telah berhasil menjual 7.510.000 kendaraan.


Sumber : DetikOTO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar