Kamis, 10 November 2011

Seberapa Besar Cacar Air Bisa Menular?

Cacar air (Chicken Pox) adalah salah satu penyakit yang gampang sekali menular baik dalam ruang tertutup maupun terbuka. Maka itu penderitanya disarankan tidak keluar rumah selama sakit. Seberapa besar penyakit cacar bisa menulari orang lain?

Cacar air disebabkan virus Varicella zoster. Biasanya orang yang terkena cacar air harus beristirahat total setidaknya 7 sampai 10 hari. Jika sedang terkena cacar air tubuh akan merasa panas dan diikuti oleh hidung yang ingusan.

"Virus cacar itu bisa menular melalui udara. Kalau misalnya ada kasus orang cacar tidak boleh terbang mungkin pertimbangan karena orang-orang disekitarnya bisa saja kena," ujar Dr Laksmi Duarsa, SpKK saat dihubungi detikHealth, Jumat (8/10/2010).

Dr Laksmi menuturkan penyakit cacar bisa mulai menular sejak 1-2 hari sebelum luka cacar si penderitanya muncul.
Saat-saat si penderita merasakan pusing, mual dan badan terasa tidak enak itulah, yang bersangkutan bisa menularkan ke orang lain.

Penularan ke orang lain itu akan terus terjadi sampai cacar di tubuh si penderita muncul, kemudian hilang dan kulit bekas-bekas cacarnya mengelupas. Kondisi-kondisi si penderita bisa menularkan ke orang lain itu bisa terjadi dalam kurun waktu 2 minggu.

"Kondisi ini bisa sampai 2 minggu, tapi tergantung dari daya tahan tubuh orang tersebut. Jika daya tahan tubuhnya lemah, bisa saja waktunya lebih lama," ujar dosen luar biasa FK Universitas Udayana Bali ini.

Pada orang dewasa penyakit cacar lebih lama sembuh dibandingkan dengan anak-anak. Hal ini karena daya tahan tubuh orang dewasa rentan turun karena ia harus bekerja atau memikirkan banyak hal. Sedangkan pada anak-anak umumnya bisa beristirahat dengan benar selama sakit tanpa banyak pikiran atau kegiatan.

Siapa yang paling rawan tertular cacar?

Cacar bisa menulari siapa saja, terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, tidak memiliki antibodi terhadap penyakit cacar dan juga ibu hamil. Pada ibu hamil, infeksi cacar bisa mempengaruhi janin yang dikandungnya.

Jika tertular pada trimester pertama, maka bisa menyebabkan risiko sindrom varicella kongenital yaitu sindrom cacat lahir pada bayi yang bisa mencakup kepala, masalah mata, berat badan bayi lahir rendah dan keterbelakangan mental.

Sedangkan jika ibu hamil tertular cacar pada trimester ketiga memiliki risiko lebih besar terkena pneumonia varicella. Infeksi ini berpotensi mengancam kehidupan paru-paru atau bayi lahir dengan memiliki cacar.

"Jika virus cacar menulari orang yang memiliki HIV, maka gejala yang timbul akan lebih berat dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki HIV," imbuhnya.

Dr Laksmi menambahkan pada orang yang sebelumnya pernah terkena cacar ada kemungkinan tidak akan tertular kembali, hal ini karena di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi untuk penyakit cacar.

Untuk itu hal yang terpenting dalam pencegahan penularan cacar adalah daya tahan tubuh seseorang. Kalau kondisi seseorang sedang jelek atau buruk, maka ia akan lebih mudah tertular virus cacar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar