Senin, 12 September 2011

Hobi Mengoleksi Prangko


Prangko masih digunakan dalam surat-menyurat di zaman modern ini. Berbagai prangko diterbitkan di semua negara dengan berbagai keunikan masing-masing. Sejak pertama kali ditemukan, prangko telah menjadi suatu penemuan yang mengubah jalannya komunikasi di seluruh dunia. Mengoleksi prangko atau filateli bisa menjadi salah satu hobi yang mengasyikkan. Bagi para kolektor prangko, nilai sebuah prangko bervariasi dari tidak ada artinya hingga jumlah yang amat tinggi. Bahkan ada prangko yang bernilai lebih dari satu juta dolar. Bagaimana mungkin padahal prangko begitu umum ditemukan? Mengapa prangko bisa begitu menarik dan bernilai?

Berikut ini World Spot telah merangkumnya untuk Anda.


Sejarah Prangko

Prangko merupakan benda berharga yang memiliki fungsi utama sebagai tanda pelunasan porto dan biaya pos. Namun berbagai gambar yang menarik pada sebuah prangko bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan mengenai berbagai kepentingan masyarakat, pesan moral, menggambarkan keindahan alam, dan juga menggambarkan sejarah. Sebelum prangko ada, biaya pengiriman surat masih dilakukan dengan membayar secara tunai. Namun dengan adanya prangko, setiap orang bisa mengirim surat dengan menggunakan prangko yang sesuai dengan biaya pengiriman surat. Mari kita lihat sejarah singkat prangko.

1680

William Dockwradi dari Inggris membuat prangko pertama yang dicap dengan tanda pos segitiga bergaris ganda dengan tulisan "PENNY POST PAID" Namun penemuan ini ditentang oleh para kurir dari perusahaan pos lain karena dianggap sebagai pelanggaran monopoli.

6 Mei 1840

Inggris mulai memelopori penggunaan prangko dengan menjual prangko berperekat pertama di dunia yang terkenal dengan nama "Penny Black".

1843

Brasil menjadi negeri kedua setelah Inggris dalam menerbitkan prangko berperekat yang berlaku secara nasional. Kemudian negara-negara lain mulai mengikuti dengan menggunakan prangko untuk pengiriman surat di dalam negeri.

1 April 1864

Prangko pertama terbit di kawasan Indonesia di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Prangko ini berwarna merah dan menampilkan gambar Raja Willem III dari Belanda. Prangko ini memiliki nilai 10 sen.

1943

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, maka Jepang menerbitkan prangko dengan gambar bola dunia disertai peta Kekaisaran Jepang maupun gambar lainnya.

1946

Prangko pertama dicetak oleh Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta yaitu "Memperingati Setengah Tahun Merdeka".
Dalam sejarah prangko, untuk memudahkan pengiriman surat ke luar negeri, suatu persatuan pos seluas dunia dikembangkan. Saat ini, kegiatan surat-menyurat diawasi oleh sebuah badan khusus PBB yaitu Persatuan Pos Universal (Universal Postal Union), yang berkantor pusat di Bern, Swiss.

Jenis Prangko

Setiap negara merancang dan mencetak berbagai prangko yang berbeda. Ada lebih dari 600 administrasi pos di seluruh dunia menerbitkan sekitar 10.000 prangko baru setiap tahunnya. Pada dasarnya, seluruh prangko yang ada dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Prangko Peringatan

    Prangko ini dibuat untuk memperingati suatu peristiwa atau kejadian maupun orang-orang terkenal baik nasional maupun internasional. Prangko ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya.
  • Prangko Definitif

    Prangko ini diperuntukkan bagi penggunaan rutin dalam suatu urutan nilai untuk memenuhi berbagai kebutuhan pos. Prangko ini dapat dicetak ulang sesuai kebutuhan dan tidak dibatasi masa berlaku dan masa jual.
  • Prangko Amal

    Prangko ini diterbitkan dengan tambahan harga jual dengan tujuan menghimpun dana untuk kemanusiaan. Prangko ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya.
  • Prangko Istimewa

    Prangko ini dibuat untuk mempromosikan sesuatu atau mengajak masyarakat melakukan sesuatu. Prangko ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya.
Filateli atau kegiatan mengoleksi prangko merupakan "hobi terbesar di dunia"! Hobi ini dimulai di Inggris dan akhirnya digemari di seluruh dunia. Orang yang menggemari filateli atau senang mengumpulkan dan meneliti prangko disebut filatelis.
Filateli berasal dari bahasa Yunani yaitu philo (tertarik) dan ateleia (dibebaskan dari kewajiban dan pajak). Istilah ini kemudian digunakan dalam Bahasa Prancis yaitu "philatélie" dan untuk pertama kalinya dipergunakan oleh seorang Prancis bernama Georges Herpin pada tahun 1864. Istilah ini berarti menyenangi prangko yang merupakan benda pos yang sudah dibayar oleh pengirim, sehingga si penerima tidak berkewajiban membayar biaya pos tersebut.
Pada tanggal 29 Maret 1922 klub filateli didirikan di Jakarta dengan nama Postzegelverzamelaars Club Batavia. Setelah berubah nama dan bentuk beberapa kali, perkumpulan ini sekarang dikenal sebagai Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), yang merupakan organisasi hobi bersifat nasional. Kegiatan filateli mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia.

Apa yang Dicari Kolektor Prangko?

Jumlah dan variasi prangko di seluruh dunia sangatlah banyak sehingga tidak seorang pun dapat berharap memiliki satu dari masing-masing prangko yang pernah diterbitkan. Lalu bagaimana para kolektor prangko memandang kegiatannya?
Ada sejumlah kolektor yang senang mengumpulkan prangko berdasarkan tema atau seri tertentu. Misalnya tema tentang alam, budaya, geografi, binatang, musik, negara, agama, film, fotografi, geologi, olahraga, dan berbagai tema lainnya. Misalnya ada para kolektor yang mengumpulkan prangko dari negara tertentu dalam sebuah album khusus untuk setiap negara.
Para kolektor lainnya mengumpulkan prangko dengan desain khusus. Misalnya prangko prisma, yaitu prangko yang diterbitkan dalam komposisi bergandengan dan dipisahkan oleh perforasi (lubang sepanjang tepi prangko). Atau juga prangko dengan bentuk segitiga, bundar, dan bentuk lainnya menjadi favorit sejumlah kolektor prangko.
Kolektor prangko lainnya berupaya mengumpulkan koleksi prangko edisi tua. Misalnya beberapa kolektor prangko mengumpulkan prangko pada zaman penjajahan Belanda. Bahkan tidak sedikit kolektor yang memburu prangko pertama yaitu "Penny Black" yang saat ini harganya mencapai lebih dari 7.000 dolar AS.
Beberapa kolektor lainnya mengumpulkan prangko yang memiliki kesalahan desain atau pencetakan prangko. Bagi mereka, memiliki sesuatu yang terabaikan oleh para kolektor lainnya, adalah hal yang penting. Misalnya prangko yang terbit dengan kesalahan penulisan, misalnya ada sebuah huruf yang lupa ditulis, akan memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding prangko yang sama dengan penulisan lengkap.

Tips Mengumpulkan Prangko

  • Peralatan dasar

    Siapkan perlengkapan dasar seorang filatelis yaitu penjepit dan kaca pembesar. Jangan pernah memegang prangko untuk koleksi dengan jari Anda. Bagi Anda yang senang mengoleksi prangko khusus, siapkan juga meteran untuk mendeteksi perbedaan dalam perforasi. Beberapa kolektor menyiapkan lampu ultra violet untuk menunjukkan fosforesens yang rusak dan tersembunyi serta hal-hal kecil lainnya.
  • Buku prangko

    Buku atau album prangko untuk mengoleksi prangko yang berhasil Anda kumpulkan. Bedakan setiap buku dengan kategori prangko yang bisa Anda tentukan sendiri. Misalnya album prangko untuk Indonesia, Amerika, Belanda dan lainnya. Sesuaikan dengan selera Anda.
  • Usia prangko

    Berupayalah mencari prangko klasik yang sudah langka. Prangko lama biasanya bernilai lebih tinggi khususnya setelah periode tertentu.
  • Kegiatan para kolektor

    Anda dapat bertemu sesama rekan kolektor prangko dalam berbagai kegiatan seperti pameran. Anda juga bisa bergabung dengan perkumpulan filatelis seperti PFI yang terdapat di Indonesia. Hal ini akan membuat wawasan Anda bertambah. Selain itu, Anda bisa saling bertukar koleksi prangko dengan para kolektor lainnya.
Itulah beberapa informasi dan tips mengoleksi prangko. Filateli merupakan hobi yang menyenangkan. Anda bisa menemukan banyak hal menarik dengan mengumpulkan prangko. Anda dapat belajar banyak dari koleksi perangko-perangko tersebut misalnya mengenal sejarah, geografi, bangsa-bangsa, dan aneka kebudayaan yang menarik. Prangko bukan sekadar benda pos untuk berkirim surat. Anda bisa mendapat banyak manfaat dari sebuah prangko.

Sumber : Kumpulan.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar