Detikcom/ Tuban - 2 Dari 8 penambang pedhel (tanah bercampur batu untuk urukan) mengalami nasib naas di tambang illegal di Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Mereka tewas setelah tebing runtuh, Selasa (4/10/2011) sore.
Dua penambang sial adalah Lilik Sumaryono (32) dan Warsito (44), keduanya warga Desa Kowang Kecamatan Semanding. Mereka tak sempat melarikan diri karena posisinya berada di bawah tebing, selain juga terhalang truk pengangkut pedhel sehingga langsung tertimbun reruntuhan tebing dengan ketinggian sekitar 15 meter.
Selain menamatkan hidup dua penambang, reruntuhan batu bercampur tanah itu menyebabkan, Gendut (40) asal Dusun Dokan Desa Semanding, luka parah. Ia menderita patah tulang kaki dan punggung akibat tertimpa reruntuhan. Empat pekerja lain langsung kabur menghilang karena takut ditangkap polisi, karena menambang secara liar.
Pantauan detiksurabaya.com di lokasimenyebutkan, seperti biasa para penambang darui desa sekitar melakukan penggalian pedhel. Bersamaan itu mereka juga teloah menyiapkan truk bernopol K 1464 UB untuk mengangkut hasil tambang.
Sialnya, sekitar pukul 15.30 WIB saat para pekerja sedang menaikkan pedel ke atas truk, tebing setinggi hampir 15 meter yang ditambang bagian bawahnya itu runtuh. Batu bercampur tanah pun langsung meruntuhi penambang. Para penambang yang mengetahui ada tebing runtuh langsung kabur menyelamatkan diri.
Akan tetrapi apes bagi Lilik Sumaryono, Warsito dan Gendut. Mereka yang berada di bawah tebing dan terhalang truk, tak bisa melarikan diri. Gendut masih beruntung karena hanya menderita luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sedangkan dua temannya ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa di lokasi kejadian.
Sopir truk yang juga saksi mata, Tarmin (50) mengatakan, peristiwa runtuhnya tebing tidak diketahui secara pasti. Meski begitu, para penambang sebenarnya telah mengetahui jika bagian atas tebing telah menganga.
"Kebetulan saya tidak dekat dengan truk sehingga selamat. Tapi dua kuli terjebak dan tertimbun," kata Tarmin, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Selasa (4/10/2011) petang.
Kini petugas dari Polres Tuban bersama warga, masih melakukan upaya evakuasi terhjadap dua korban tersebut. Bahkan, Wakapolres Tuban, Kompol Kuwadi, menyatakan, pihaknya telah koordinasi dengan pihak Dinas PU Pemkab Tuban untuk emndatangkan alat berat untuk mengevakuasi korban.
"Saya berharap menjadi perhatian kita bersama, termasuk Dinas Pertambangan Tuban. Lahan-lahan yang sudah rawan dan lingkunganya sudah tidak kondusif jangan sampai ditambang," tegas Kuwadi.
- Detikcom -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar